⛈️ Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah Di Madinah

MENELADANIPERJUANGAN DAKWAH ROSULULLOH SAW DI MADINAH. Membentuk masyarakat yang berlandaskan ajaran islam. a. Kebebasan beragama. Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT. karena atas taufik dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW di Madinah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. 8 Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad saw dari Makkah ke Madinah merupakan batu loncatan untuk mendirikan masyarakat yang baru di negeri yang aman. Di bawah ini langkah-langkah yang tidak dilakukan Nabi Muhammad Saw. di Madinah adalah. A. memberlakukan hukum syariat Islam secara kaffah B. mengupayakan adanya kerja sama dengan kaum kafir Quraisy MeneladaniNilai-nilai Perjuangan Rasulullah saw. di Madinah. Hijrah artinya pindah. Hijrah Rasul artinya perpindahan Rasulullah saw. beserta sahabatnya dari Mekah ke Madinah. Beliau bisa menyatukan penduduk di Madinah dengan berbagai macam keyakinan. Membuat suatu kebijakan di mana seluruh kelompok tidak ada yang tersinggung dan tersakiti. MeneladaniPerjuangan Dakwah Rasulullah di Madinah A. Memahami Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad Saw. 1.Hijrah, Titik Awal Dakwah Rasulullah Saw di Madinah Rasulullah Saw mempunyai beban yang sangat berat karena wafatnya istrinya tercinta Siti Khadijah dan Pamanya Abu Thalib yang selalu menjadi pembela utama dari ancaman para kafir Quraisy. Bab9 dakwah di madinah. 1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X 134 Bab 9 Meneladani Perjuangan Rasulullah SAW di Madinah Bayangkan ketika engkau berada di sebuah keramaian tanpa seorangpun yang kamu kenal dan tak seorangpun yang menyapamu! Tentulah kamu merasa kurang nyaman dan keramaian itu terasa menjadi menakutkan. Dakwahyang dilakukan Nabi Muhammad SAW di Madinah memperoleh HikmahMeneladani Dakwah Nabi Muhammad Saat di Madinah Hikmah Dakwah tersebutAntara lain: 1 . Terjadinya persaudaraan sebagaimana yang dilakukan oleh kaum muhajirin dan ansar yang dapat memberikan rasa aman, tentram, serta memperkuat ukhuwah islamiya 2. Sikap saling menjaga persatuan dan saling menghormati antar sesama pemeluk agama. 3. 1x2f1Hk. Perjuangan Dakwah Rasulullah Oleh H. DJULIAR RASYID [ Pimpinan yayasan Dakwah dan Pendidikan Al Furqon Palembang ] SATUJALAN NETWORK – Tiada alasan untuk tidak meneladani Rasulullah dalam setiap prilaku kehidupan seorang Muslim. Rasulullah adalah tokoh dan teladan ummat Islam. Dialah pemimpin agung yang menjadi panutan dan junjungan miliaran umat Muslim hingga akhir zaman. Kepemimpinannya diakui tidak hanya oleh kalangan Muslim, tapi juga intelektual dan tokoh non-Muslim. Tak terhitung banyaknya buku dan kitab yang mengupas kebesaran sosok Muhammad SAW, baik sebagai pemimpin agama, pemerintahan, panglima militer, kepala keluarga, maupun beragam posisi lainnya. Tidak ada cela dari perjalanan hidup sosok agung tersebut. Pantaslah jika Allah enyebutkan dalam Alquran bahwa dalam diri Muhammad terdapat suri teladan yang baik. Salah satu kitab yang mengupas perjalanan Rasulullah SAW adalah Sirah An-Nabawiyah karangan Syekh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Buku ini mengupas secara panjang lebar perjalanan kehidupan Rasulullah dari kecil hingga wafat. Juga kondisi Jazirah Arab sebelum Rasulullah dilahirkan. Kupasan Dakwah yang dilakukan Raslulullah SAW, dibagi pada dua periode, yaitu periode Makkah dan Madinah. Periode Makkah sendiri dibagi beberapa bagian. Yaitu, dakwah siriyyah sembunyi-sembunyi yang berlangsung selama tiga tahun, dakwah secara terang-terangan, dan dakwah di luar Makkah hingga ke periode Madinah sampai beliau wafat. Harus diakui dalam rentang waktu 23 tahun masa dakwah Rasulullah, keberhasilan yang dicapai sangat luar biasa. Bahkan, hal itu tentu akan bertahan hingga saat ini sampai akhir zaman kelak. Sosok Rasulullah mengajarkan tentang bagaimana menggunakan media dakwah secara efektif dan efesien guna mengajak umat manusia untuk beriman dan taat kepada Allah. Dalam sisi kehidupan keluarga, sosok Muhammad adalah sosok yang telah berhasil mengaplikasikan hak dan kewajiban tiap anggota keluarga. Sebagaimana kewajibannya, setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, baik Muslim maupun Non Muslim. Ketentuan semacam ini didasarkan pada firman Allah swt “Wahai kaum mukmin, hendaklah di antara kalian ada segolongan orang yang mengajak untuk mengikuti Allah dan Rasul-Nya, menyuruh berbuat baik dan mencegah kemunkaran. Mereka yang melakukan amal kebaikan itu, adalah orang-orang yang beruntung di akhirat.” QS. Al-Imran 104,. Kemudian ayat yang terkait dengan dawah adalah bahwa “Wahai kaum mukmin kalian benar-benar ummat terbaik yang ditampilkan ke tengah manusia lainnya, supaya kalian menyuruh manusia berbuat baik, mencegah perbuatan munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya kaum Yahudi dan Nasrani mau beriman kepada Alqur’an dan kenabian Muhammad, maka hal itu lebih menguntungkan mereka. Diantara kaum yYahudi dan Nasrani ada yang mau beriman. Akan tetapi sebagian besar dari mereka penentang kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad. QS. Al-Imran 110 . Urgensi Dakwah Dasar kewajiban itu tak bisa dielakkan lagi, dengan adanya seluruh ayat-ayat tersebut. Kemudian;” Wahai Muhammad, ajaklah manusia kepada Islam, agama Tuhammu, dengan hujah-hujah yang kuat, nasehat yang baik dan sanggahlah hujah lawanmu dengan hujah yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui siapa yang menyimpang dari Agamanya dan Allah Maham Mengetahui orang-orang yang mendapat hidayah. ” QS. An-Nahl 125. Dari Abdullah bin Umar ra dituturkan, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.” [HR. Bukhari]. “Siapa saja yang melihat kemungkaran hendaknya ia mengubah dengan tangannya. Jika dengan tangan tidak mampu, hendaklah ia ubah dengan lisannya; dan jika dengan lisan tidak mampu maka ubahlah dengan hatinya; dan ini adalah selemah-lemah iman.” [HR. Muslim]. Riwayat-riwayat di atas merupakan dalil yang shahih mengenai kewajiban dakwah atas setiap Mukmin dan Muslim. Bahkan, Allah swt mengancam siapa saja yang meninggalkan dakwah Islam, atau berdiam diri terhadap kemaksiyatan dengan “tidak terkabulnya doa”. Bahkan, jika di dalam suatu masyarakat, tidak lagi ada orang yang mencegah kemungkaran, niscaya Allah akan mengadzab semua orang yang ada di masyarakat tersebut, baik ia ikut berbuat maksiyat maupun tidak. Kenyataan ini menunjukkan dengan sangat jelas, bahwa hukum dakwah adalah wajib, bukan sunnah. Sebab, tuntutan untuk mengerjakan yang terkandung di dalam nash-nash yang berbicara tentang dakwah datang dalam bentuk pasti. Indikasi yang menunjukkan bahwa tuntutan dakwah bersifat pasti adalah, adanya siksa bagi siapa saja yang meninggalkan dakwah. Ini menunjukkan, bahwa hukum dakwah adalah wajib. Pada dasarnya, urgensitas dakwah bagi kehidupan manusia telah digambarkan oleh Rasulullah saw di dalam sebuah haditsnya “Perumpamaan orang-orang yang mencegah berbuat maksiat dan yang melanggarnya adalah seperti kaum yang menumpang kapal. Sebagian dari mereka berada di bagian atas dan yang lain berada di bagian bawah. Jika orang-orang yang berada di bawah membutuhkan air, mereka harus melewati orang-orang yang berada di atasnya. Lalu mereka berkata Andai saja kami lubangi kapal pada bagian kami, tentu kami tidak akan menyakiti orang-orang yang berada di atas kami’. Tetapi jika yang demikian itu dibiarkan oleh orang-orang yang berada di atas padahal mereka tidak menghendaki, akan binasalah seluruhnya. Dan jika dikehendaki dari tangan mereka keselamatan, maka akan selamatlah semuanya”. HR. Bukhari Dakwah adalah aktivitas yang sangat urgen untuk menyelamatkan kehidupan umat manusia dari kehancuran dan kenistaan. Lebih dari itu, dakwah tidak hanya menyelamatkan orang-orang yang melakukan maksiyat saja, akan tetapi juga akan menghindarkan seluruh aktivitas ummat manusia dari dampak buruk akibat kemaksiyatan dan kedzaliman yang ada.*

meneladani perjuangan dakwah rasulullah di madinah