🎋 Cara Upload Editorial Di Shutterstock

Yangpertama harus anda miliki adalah akun contributor Shutterstock, pastinya haha ☺☺, oke langsung saja 1. Siapkan File vecto Padavideo ini, aku mau sharing tentang bagaiman cara menyiapkan file desain untuk shutterstock, membuat artboard, save file dalam format EPS, Meta Data dan 1Foto yang Berkualitas. Pastikan foto yang akan disubmit ke shutterstock adalah foto yang berkualitas tinggi. Disini faktor kualitas foto bisa dari ketajaman foto, pencahayaan foto dan noise. Gunakan timing waktu untuk mendapatkan pencahayaan yang bagus dan kamera atau handphone yang mendukung kualitas hasil foto. Semogabermanfaat.Daftar jadi kontributor shutterstock: for watching, subscribe, like and comment ^__^FB : https://www.faceb Adabeberapa cara untuk upload foto di Shutterstock. Anda bisa upload melalui browser, melalui aplikasi Shutterstock Contributor yang sudah Anda install di HP atau bila file dalam jumlah sangat banyak Anda bisa menggunakan FTP seperti Filezilla. Bila upload melalui browser, klik tombol Upload Images yang berwarna merah di sebelah kiri atas. CaraUpload Foto Editorial Sebagai Solusi Agar Foto Diterima di Shutterstock Tanpa Release 1. Foto pertama adalah makanan yaitu sayur nangka. Foto tersebut saya masukkan sebagai commercial karena bebas dari 2. Foto kedua yaitu foto orang yang sedang berkebun. Karena terdapat gambar orang yang Nomor2 = Direktori / tempat penyimpanan kita di shutterstock. ketika file sudah terupload, maka file tersebut akan terlihat di bagian 1. Nomor 3 = Disini merupakan tempat kita melihat progress file yang sedang terupload. Cara Uploadnya sangat mudah, cukup cari file yang d inginkan. Klik kanan - Upload. atau tinggal drag Video dari Kolom A ke CaraUpload Foto di Shutterstock Agar Dibayar - Kita semua tahu bahwa pada akhir tahun ini fotografi berakhir secara popupular. Harga kamera digital semakin terjangkau sehingga banyak fotografer bermunculan yang hobi anak muda berbakat. Dari hobi fotografi ini, kita bisa mulai belajar berbisnis di internet, dari koleksi foto kita, semakin ciJiyc. KALI ini saya akan berbagi tentang bagaimana mengirim foto komersial dan editorial di Shutterstock. Shutterstock sendiri merupakan sebuah platform untuk menjual foto, video atau vector kalian kepada seluruh pelanggan shutterstock di seluruh dunia. Banyak yang masih bingung, bagaimana sebenarnya membedakan sebuah foto itu dalam bentuk komersial atau editorial? Sehingga, karena tidak mengetahui hal itu, banyak foto yang ditolak oleh Shutterstock. 1. Kategori Komersial Secara simpel, foto yang tergolong komersial adalah foto yang bisa digunakan untuk semua keperluan. Baik itu iklan, promosi, billboard dan lainnya. Foto tersebut dalam bentuk, orang, alam, binatang, landscape, objek dan lainnya. Nah yang perlu kalian ketahui adalah, foto komersial tidak boleh memperlihatkan logo suatu produk. Sebab foto komersial sifatnya bebas dan tidak mengandung unsur promosi produk di dalamnya. Hal lain yang perlu diketahui dalam foto komersial adalah, adalah model release atau persetujuan model orang yang terlihat jelas di dalam foto. Jadi, kalian yang memotret seseorang dan ingin menjadikannya foto komersial harus menyertakan model release saat mengirim di Shutterstock. Untuk mengirim model release kalian tidak perlu khawatir karena Shutterstock sendiri sudah menyiapkan model release yang bisa kalian download. Model release terbagi tiga, yakni Adult Model Release atau untuk dewasa yang berumur di atas 18 tahun, Minor Model Release atau untuk anak-anak dibawah 18 tahun serta Property Release atau persetujuan pemilik properti apabila ada property khusus yang masuk dalam objek foto kalian. Model release sendiri berisi tentang data model yang dipotret berupa nama, alamat, tanggal lahir, nomor telepon dan lainnya. Demikian pula halnya dengan property release akan memuat identitas lengkap pemilik dari property. Nah, jika kalian sudah membuat model release, kalian bisa mengirim foto kalian dengan memilih kategori komersial. Harus diingat, jumlah model release yang dikirim, sesuai dengan berapa jumlah orang yang terlihat jelas di dalam foto tersebut. Selanjutnya perhatikan dengan baik, apakah ada logo atau tidak di dalam foto tersebut. Sebisa mungkin, hilangkan logo tersebut dengan menggunakan blur yang halus atau semacamnya di photoshop. 2. Kategori Editorial Untuk foto dengan kategori editorial sangatlah simpel. Kalian tidak perlu menyertakan model release dan tidak perlu untuk menghilangkan logo di dalam foto. Foto editorial sendiri dapat digunakan untuk keperluan berita dan ilustrasi oleh media. Namun, yang membedakan hanyalah keterangan gambarnya saja. Jadi semua foto bisa dimasukkan ke dalam editorial jika kalian tidak sempat atau tidak bisa mendapatkan model release. Pada keterangan gambar untuk foto editorial, kalian harus mencantumkan nama kota, nama negara, tanggal hari, bulan dan tahun kalian mengabadikan foto tersebut. Selanjutnya, kalian tinggal memasukkan keterangan gambar sesuai pedoman jurnalistik, yakni 5 W + 1 H. Apa itu 5 W + 1 H? Kalian yang paham jurnalistik pasti tahu tentang ini. Yakni What, Where, Who, Why, When dan How. Terima kasih sudah membaca artikel ini. Jika ada yang kurang silakan isi kolom komentar yah…!! * Cara Upload Foto Editorial Sebagai Solusi Agar Foto Diterima di Shutterstock Tanpa Release – Bagi teman-teman yang baru bergabung menjadi contributor Shutterstock, mungkin masih banyak yang bingung dengan perbedaan lisensi foto editorial dan foto komersial. Ada baiknya Anda pelajari dulu perbedaannya sehingga meminimalisir foto ditolak oleh Shutterstock. 1. Kategori Komersial Sederhananya, foto yang dikategorikan komersial adalah foto yang bisa dipergunakan untuk berbagai kebutuhan yang bersifat iklan atau komersial. Misalnya untuk iklan di majalah, televise, banner, billboard, cover buku dan lain sebagainya. Pada foto komersial, tidak boleh terlihat unsur tulisan, logo, brand ataupun elemen-elemen yang mencirikan sebuah produk dari suatu perusahaan. Khusus untuk foto yang ada obyek orangnya dan terlihat jelas di foto, maka harus menyertakan model release yang berisi persetujuan dari orang tersebut. Formulir model release sudah disediakan oleh Shutterstock. Anda tinggal mendownload dan mengisinya. Demikian juga untuk foto yang memuat hasil karya seni misal lukisan, graffiti, mural, desain interior ataupun private property maka harus menyertakan property release yang berisi ijin dari pemilik property. Mengenai apa itu model release, jenis dan cara pengisiannya akan saya bahas di artikel selanjutnya. 2. Kategori Editorial Foto editorial hanya boleh dipakai untuk keperluan yang bersifat informasi atau editorial seperti berita di media online, majalah, surat kabar serta edukasi dan tidak boleh digunakan untuk keperluan komersial atau promosi apapun. Karena mengusung unsur jurnalistik, maka harus seotentik mungkin dan mengandung unsur berita atau peristiwa tertentu. Sehingga kebalikan dari komersial, disini boleh ada obyek orang, tulisan, logo, brand, karya seni atau private property tanpa perlu adanya release. Jadi foto editorial bisa menjadi solusi apabila Anda menghadapi kendala saat ditolak mendaftarkan foto sebagai commercial. Anda bisa coba beberapa tips agar foto diterima Shutterstock di bawah ini Ketika foto mengandung brand, logo atau tulisan, bila ingin submit sebagai foto commercial maka kita harus menyertakan ijin atau release. Jika tidak bisa mendapatkan release, maka hilangkan brand/logo/tulisan melaui proses editing agar bisa disubmit sebagai commercial. Jika kedua hal tersebut tidak bisa Anda lakukan maka submit sebagai editorial. Ketika foto terdapat orang yang bisa dikenali recognizable person, gedung atau bangunan private property dan karya seni artwork, bila ingin submit sebagai commercial maka harus menyertakan release. Jika tidak bisa maka foto tersebut bisa Anda submit sebagai editorial. Cara Upload Foto Sebagai Editorial Cara upload foto sebagai Editorial hampir sama dengan Commercial, hanya saja di bagian type pilih Editorial. Lalu format judulnya ikuti format deskripsi editorial berikut. FORMAT DESKRIPSI UNTUK FOTO EDITORIAL City, State / Country – Month Day Year Description. Pada deskripsi gambar untuk jenis foto editorial, Anda harus mencantumkan nama kota, nama negara, tanggal hari, bulan dan tahun saat Anda mengambil foto tersebut. Selanjutnya, masukkan keterangan gambar sesuai pedoman jurnalistik mencakup 5W1H Who, When, Where, What, Why, How yang bersifat newsworthy atau penjelasan seperti berita. Contoh BEKASI, INDONESIA – AUGUST 30, 2020 Asian woman with face mask using shopping cart and buying groceries in the supermarket during coronavirus covid-19 pandemic. Untuk type foto editorial biasaya untuk approval memakan waktu yang lebih lama daripada foto commercial, bisa sampai 1-2 hari. Jika masih bingung tentang cara upload foto, cara mengisi metadata dan cara submit foto silahkan simak di artikel sebelumnya yang bisa anda pelajari lagi disini. Contoh Kasus Foto Commercial vs Editorial Berikut beberapa contoh penerapan usage commercial dan editorial pada foto yang saya submit. 1. Foto pertama adalah makanan yaitu sayur nangka. Foto tersebut saya masukkan sebagai commercial karena bebas dari elemen hak orang lain. Pilih usage commercial dan isi deskripsi seperti biasa tanpa harus mencantumkan tempat dan tanggal pengambilan gambar sebagai berikut “Sayur nangka is an Indonesian traditional food made from young jackfruit. Served in white bowl on wooden table”. 2. Foto kedua yaitu foto orang yang sedang berkebun. Karena terdapat gambar orang yang bisa dikenali maka harus menyertakan model release. Berhubung saya tidak kenal dengan orangnya, maka saya submit sebagai editorial. Kemudian meskipun foto selanjutnya tidak terlihat bagian wajah sehingga tidak bisa dikenali, namun karena di bajunya ada tulisan maka saya tidak bisa submit sebagai commercial. Sebenarnya tulisan bisa dihapus menggunakan Photoshop, namun karena posisinya sulit sehingga tidak mudah untuk dihapus. Pilih usage editorial dan isi deskripsi dengan format tempat dan tanggal pengambilan gambar sebagai berikut “BEKASI, INDONESIA – OCTOBER 21, 2020 Gardener man planting flowers in the garden at morning”. 3. Foto ketiga adalah foto saya sendiri dengan tema ibu rumah tangga sedang memasak, tentunya dengan mudah saya bisa membuat model release sehingga saya submit sebagai commercial. Pilih usage commercial dan isi deskripsi seperti biasa tanpa harus mencantumkan tempat dan tanggal pengambilan gambar sebagai berikut “Asian housewife woman chef looks happy wearing apron give an okay sign, standing isolated over blue background”. Kemudian upload model release dengan mengklik tanda plus pada menu “Releases”. 4. Foto keempat adalah foto sungai. Meskipun tampaknya foto tersebut memenuhi syarat sebagai foto commercial, namun bila diperbesar ternyata terlihat ada gambar orang dan kendaraan yang melintas sehingga harus disubmit sebagai editorial. Pilih usage editorial dan isi deskripsi dengan format tempat dan tanggal pengambilan gambar sebagai berikut “CIKAMPEK, INDONESIA – OCTOBER 21, 2020 Cikampek river in Cikampek, West Java Indonesia”. 5. Foto terakhir adalah foto saya sedang berbelanja di supermarket. Meskipun saya bisa dengan mudah membuat model release, namun karena terlihat banyak brand dan tulisan dari suatu produk, maka mau tidak mau saya harus submit sebagai editorial. Pilih usage editorial dan isi deskripsi dengan format tempat dan tanggal pengambilan gambar sebagai berikut “BEKASI, INDONESIA – AUGUST 30, 2020 Asian woman with face mask using shopping cart and buying groceries in the supermarket during coronavirus Covid-19 pandemic”. Semoga contoh cara jual foto di Shutterstock di atas dengan mudah bisa Anda terapkan saat submit dan menjadi solusi agar foto-foto Anda bisa diterima dengan mudah. Nantikan artikel selanjutnya tentang cara membuat model release di Shutterstock. Selamat pagi siang sore atau malam freelancer mania, kembali lagi nih di blog fiverr addict. Semoga temen-teman semua masih setia baca artikel di blog fiverr addict ini, dan juga nonton video youtube di channel fiverr untuk pembahasan kali ini, masih seputar dunia microstock, yaitu shutterstock, karena mimin sendiri lagi fokus di dunia microstock khususnya shutterstock ini. Nah pembahasannya mengenai cara upload foto jenis editorial, tapi sebelumnya teman-teman harus tahu dulu nih, apa itu foto editorial, jadi foto editorial itu adalah foto yang fungsinya hanya bisa dan hanya boleh untuk kepentingan berita, media cetak maupun media online, termasuk juga buat kebutuhan penulisan di blog, karena biasanya artikel di blog atau website mengandung unsur berita atau jurnalistik. Dan foto editorial ini pastinya tidak boleh untuk kebutuhan komersial, contohnya iklan baliho, pamflet, brosur, banner iklan, kebutuhan iklan di TV dan lain kualifikasi foto yang pantas untuk masuk ketegori editorial antara lain, karena di foto terdapat logo, karya seni, orang, bangunan bersejarah, dan harus real bukan editan atau gabungan beberapa foto dijadikan satu. Sebenarnya kualifikasi foto yang mengandung gambar orang, karya seni, logo, atau bangunan bersejarah juga bisa dimasukkan kualifikasi foto komersial bukan editorial, tapi harus mengikutsertakan dokumen model rilis atau properti rilis, semacam perjanjian atau peryataan yang menyataka foto tersebut diperbolehkan untuk dijual secara komersial. Tapi jika tidak memungkinkan ya kita masukkan saja di kualifikasi foto editorial, ya mungkin karena sulit mendapatkan model rilis atau properti rilisnya, contohnya kita tidak kenal orang yang ada di foto karena kita shot foto di tempat wisata yang banyak orang dan tidak mungkin meminta model rilis satu per foto editorial ini mengandung unsur jurnalistik atau pemberitaan, jadi tidak membutuhkan spesifikasi yang tinggi, yang penting fotonya jelas dan tidak membingungkan orang, jadi kemungkinan di approve oleh shutterstock semakin berikut ini langkah-langkahnya untuk upload foto di shutterstock1. Untuk langkah pertama, kalian bisa edit sedikit warna atau kontras fotonya agar tidak terlalu gelap atau terlalu terang bisa pakai aplikasi apa saja, bisa di laptop bisa juga di Kemudian langkah kedua kalian buka dasbor shutterstock dan drag foto kalian3. Kemudian kita klik dulu nih pilihan "editorial"4. Step selanjutnya kita isikan deskripsi, nah di step ini perlu diperhatikan ya, khusus foto editorial deskripsi harus mengandung unsur 5W1H What, who, why, when, where, dan HowWhat Apa?Who Siapa?Why Mengapa?When Kapan?Where Dimana?How Bagaimana?Tapi pada prakteknya, kadang tidak terlalu lengkap tidak apa-apa, misalnya tidak ada unsur "How" atau "Why", juga bisa contoh penulisannya bisa seperti ini,"Yogyakarta Indonesia, 31 may 2021 a woman wearing a long-sleeved shirt is taking a photo of the reliefs of the Prambanan temple"5. Lalu selanjutnya jangan lupa pilih kategori dan terakhir isikan keyword dan kemudian klik submitOke, selesai sudah langkah-langkah upload foto editorial di shutterstock, tinggal nunggu pihak shutterstock mereview fotonya. Saya sendiri biasanya jarang ditolak kalau upload foto editorial, kalau pun ditolak biasanya karena keyword atau deskripsinya kurang relate dengan foto. Jadi buat freelancer mania sekalian silahkan kalau mau mencoba tips ini, semoga bisa bermanfaat ya. Kita ketemu lagi di pembahasan selanjutnya, terima kasih fiverraddict Share

cara upload editorial di shutterstock